Type Here to Get Search Results !

Bahasa Arab dan Pengaruhnya terhadap Dunia

Bahasa Arab dan Pengaruhnya terhadap Dunia


Oleh: Raidah Athirah, Muslimah, tinggal di Polandia
TULISAN ini untuk mengungkap fakta bahwa orang-orang yang berteriak anti Arab sedang mempermalukan diri sendiri.
Mengapa kalimat pembuka saya demikian?
Betapa konyol orang-orang yang mengampanyekan anti Arab di saat bersamaan ada fakta sejarah yang tidak bisa diubah yakni betapa berpengaruhnya Arab dan peradabannya terhadap dunia .
Salah satu contoh nyata adalah bahasa. Bahasa Arab merupakan bahasa tertua yang memengaruhi bahasa-bahasa di dunia.
Sarah Grey Thomason, salah satu pakar linguistik dari Universitas Michigan yang juga dikenal sebagai pembicara di forum dunia, menulis jurnal dengan judul “Arabic in contact with other languages”.
Ia menjelaskan dengan detail termasuk mengategorikan bahasa-bahasa di dunia yang mengambil bahasa Arab secara utuh dalam hal ini termasuk bahasa Indonesia.
Bahkan ia menyebutkan bahasa Indonesia merupakan bahasa yang paling dominan mengambil, menyerap dan menggunakan bahasa Arab. Masih ingat dengan buku-buku dan tulisan orang tua dulu yang biasa dikenal dengan ‘Tulisan Arab Melayu ‘?
Itu bukti bahwa nenek moyang kita yang membangun peradaban mengakui pengaruh (bahasa) Arab dalam budaya Indonesia.
Perlu kita pahami bahwa kebanyakan budaya di dunia tidak berdiri sendiri melainkan merupakan campuran dari unsur-unsur budaya lain termasuk peradaban besar yang sering kita agungkan yakni peradaban Eropa.
Kalau Anda generasi hari ini yang berteriak anti Arab tanpa pernah membaca fakta sejarah, maka belajarlah merendah untuk mengakui sebuah kebenaran. Hanya orang-orang sombong yang tidak mengakui kebenaran. Dan Tuhan benci kepada orang-orang yang sombong.
*****
Bukti ini belum cukup? Fakta yang saya tulis berdasarkan uraian pakar-pakar sejarah bahasa mengenai betapa Arab dan bahasanya sangat berpengaruh akan membuat Anda menyesal telah meneriakkan kekonyolan (kalau tidak mau dibilang kebodohan) yang meneriakkan Anti Arab.
Kemanapun Anda pergi tidak akan lepas dari (bahasa) Arab. Karena sekali lagi, nama-nama di dunia bahkan ibukota negara Spanyol memakai bahasa Arab. Spanyol yang ibukotanya MADRID berasal dari bahasa Arab ‘AL MAJRIT’ yang berarti sumber air. Silahkan tanyakan kepada orang Spanyol benar tidak apa yang saya uraikan.
Ah, itu mungkin kebetulan! Sila cek sejarah Spanyol dan hubungannya dengan Islam. Insya Allah Anda akan semakin kagum dengan Arab.
Masih belum cukup? Anda tahu ibukota Portugal? Ibukota tanah lahir bintang sepak bola Cristiano Ronaldo itu juga berasal dari bahasa Arab yakni AL ASHBUA, berubah mengikuti dialek setempat menjadi LISBOA.
Anda bangga bisa berbahasa Inggris, Jerman, Spanyol, Italia, Portugis atau bahasa Prancis? Anda perlu tahu bahwa bahasa yang Anda banggakan ini mengambil dan menyerap bahasa Arab dengan senang hati dan dipakai turun temurun.
Bahasa Inggris, mungkin sudah sering Anda dengar, berasal dari bahasa Arab. Apalagi bagi Anda yang suka jalan-jalan dan lebih bangga menyebut ‘TRAVELLING ‘. Anda mungkin dari sekarang harus merendah dan mengakui bahasa Arab karena kata yang Anda pakai itu pun berasal dari bahasa Arab yakni TRAFALGAR. Sejarahnya bisa Anda cari sendiri!
Anda pengagum fanatik sepak bola? Klub Arsenal yang terkenal itu pun berasal dari bahasa Arab dipakai dari abad ke-12 oleh Eropa yang berasal dari kata ‘DAR-SINAA ‘ artinya pun masih sama seperti dipakai pertama kali.
Tetap yakin Anti Arab? Jangan jadi MAFIA! Kata yang kita pikir berasal dari bahasa Italia ini ternyata asli bahasa Arab yakni ‘MIHYAS’ berarti ditolak. Sejarahnya bagaimana? Silahkan Anda cari sendiri.
Jangankan Anda yang terkejut, saya yang sedang memelajari bahasa Polandia juga terkejut dengan fakta bahwa banyak kata dalam bahasa Polandia sendiri berasal dari bahasa Arab. Bahkan pengucapannya pun mirip. Saya contohkan dua kata:
KAWA dibaca KAVA artinya kopi
CUKIER dibaca SUKIR artinya gula (Arab : Sukkar)
*****
Masih banyak fakta yang semakin digali semakin tercenganglah kita. Memang betul kata orang bijak: “Membenci hendaklah seperluhnya saja”.
Begitu pun dengan Arab dan budayanya. Apalagi kalau yang anti Arab ini seorang (yang mengaku) Muslim, sungguh ini sebuah kemalangan besar. Rajin-rajinlah baca sejarah! Jangan WA melulu! Status galau tak henti-henti. Selfie tak mengenal batas. Padahal kata kamera dari bahasa Arab. Masih mau anti Arab? Ayo Mikir! []
Jablonna , Polandia
28 Februari 2016

Tags